Padang,- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) terus memaksimalkan upaya pencarian terhadap 85 warga yang masih hilang akibat banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah. Hingga Sabtu pukul 12.00 WIB, data sementara mencatat 88 orang meninggal dunia dan 85 lainnya masih dinyatakan hilang.
“Data ini bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai kondisi di lapangan,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, di Kota Padang, Sabtu (29/11/25)
Menurut Arry, operasi pencarian melibatkan berbagai unsur: Basarnas Padang, BPBD, PMI, TNI, Polri, relawan, serta masyarakat setempat. Penyisiran dilakukan di titik-titik rawan menggunakan perahu karet dan peralatan evakuasi lainnya.
Dari 16 kabupaten/kota terdampak, terdapat 10 daerah yang melapor nihil korban jiwa maupun orang hilang. Enam daerah lainnya mencatat korban, dengan jumlah terbanyak berada di Kabupaten Agam, yakni 74 orang meninggal dan 78 masih hilang.
Rincian wilayah lain:
Kota Padang Panjang: 7 korban jiwa
Kota Padang: 5 korban jiwa
Kabupaten Pasaman Barat: 1 korban meninggal
Kota Solok: 1 korban meninggal
Pemprov Sumbar memastikan bahwa update data korban, kerusakan rumah dan fasilitas umum, serta kebutuhan penanganan darurat akan disampaikan secara berkala melalui Posko Terpadu Penanganan Bencana Provinsi Sumbar.
Sementara itu, BPBD mencatat estimasi kerugian sementara mencapai Rp9,5 miliar, angka yang berpotensi meningkat mengingat sejumlah daerah masih sulit diakses karena jalan rusak, putus, atau tertimbun material longsor. (@l)
