Di Anggap Merugikan, Pengurus Kotasi Wisata Senggigi Tolak Transportasi Online Masuk Wilayah Senggigi.

Barsela24news.com



Lombok Barat, NTB - Pengurus Koperasi Transportasi wisata Senggigi menolak masuknya Transport online (Go-car, Maxim, Indrive dll) ke wilayah wisata senggigi.

Penolakan tersebut bukan tanpa alasan yang mendasar, hal tersebut di jelaskan salah satu Pengurus Kotasi wisata senggigi, Lalu Mustiadi selaku wakil ketua Kotasi wisata Senggigi pada, Ahad (8/6/2025), Ia menyatakan bahwa, hadirnya transportasi online di wilayah wisata Senggigi sangat berdampak bagi para penugurus transportasi di wilayah wisata Senggigi dari segi merosotnya pendapatan bagi para pengurus transportasi lokal yang ada di wilayah tersebut.

Menyikapi polemik tersebut Lalu Mustiadi selaku wakil ketua Kotasi wisata Senggigi mengaku telah berkomunikasi dengan salah satu perusahaan penyedia jasa transportasi online yakni management Go-Car pusat untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi di lapangan

"Selama ini kami dari kotasi senggigi welcome saja dengan masuknya transportasi online diwilayah wisata senggigi ini, akan tetapi ada beberapa permasalahan yang menurut kami sangat tidak sesuai dengan apa yang menjadi kesepakatan yang sudah ditetapkan bersama oleh para pengurus kotasi wisata Senggigi yaitu tantang tarif dan pembatasan zona, yang sangat berbeda jauh dengan management yang di jalankan oleh perusahaan transportasi online". Tandasnya

"Kami Kotasi senggigi punya paguyuban dan AD/ART yang harus kami ikuti dan jalankan bersama, dan sampai kini transportasi online selain dari pada transportasi yang di sediakan oleh pengurus Kotasi wisata senggigi sangat jelas merugikan kami yang beroperasi didaerah wisata senggigi ini, dikarenakan harga yang tidak kompetitif," tegasnya.

Ditempat yang sama, Pak Nurudin, selaku ketua penasehat Kotasi senggigi mengungkapkan bahwa, Melihat signifikannya dampak transportasi berbasis IT, pihaknya bersama ratusan sopir transportasi wisata senggigi/lokal lainnya sepakat menolak masuknya transportasi online kewilayah pariwisata senggigi ini hususnya, seperti (Go-Car, Maxim, Indrive dll),

"Kami ingin memberdayakan masyarakat lokal diwilayah senggigi ini, sementara kalau transportasi online tidak memiliki batasan wilayah yang jelas," Ucapnya

Bentuk penolakan tersebut pihaknyapun telah memasang sejumlah banner di beberapa titik strategis di wilayah wisata Senggigi yang bertulisan " KAMI MENOLAK TAKSI ONLINE DIKAWASAN SENGGIGI SEPERTI: GO-CAR, MAXIM, INDRIVE DLL KECUALI GRAB-CAR SENGGIGI", kemudian dibagian bawah banner ditambahi tulisan "DROP ONLY".

Ketua Transportasi Wisata Senggigi, H.Muh.Tauhid Menambahkan bahwa pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah akomodasi yang ada diwilayah senggigi hususnya, untuk tidak membiarkan transportasi online selain Grab-Car senggigi mangkal dilokasi tersebut.

"Hanya didaerah senggigi ada sejumlah hotel dan akomodasi lain, sedangkan wilayah pariwisata lainnya juga pasti memberlakukan hal yang sama juga," bebernya.

Disampaikan hasil koordinasi, bahwa pihak hotel sudah sepakat dan akan menyampaikan kepada tamu tamu yang berkunjung untuk menggunakan transportasi Kotasi Senggigi / lokal. "Karena ini sudah menjadi kesepakatan, kalau sampai ada yang melanggar pasti akan kami peringatkan bahkan berikan sanksi sekalipun," ungkapnya 

Penolakan oleh ratusan sopir pariwisata senggigi (Kotasi) diwarnai dengan sweeping dan pemasangan banner larangan, hal ini dilakukan lantaran pengelola Transportasi wisata senggigi/lokal merasa dirugikan dengan kehadiran transportasi tersebut.

Laporan: Bagoes
Sumber: Pengurus Kotasi wisata Senggigi.
Tags