Menteri BP2MI Layat PMI Non-Prosedural di RS Bhayangkara, Tegaskan Komitmen Negara Hadir untuk Pekerja Migran

Barsela24news.com

Menteri Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding, mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Jakarta, pada Selasa (24/6/2025).


Jakarta,- Menteri Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding, mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Jakarta, pada Selasa (24/6/2025). Kedatangan Menteri Karding adalah untuk melayat almarhumah Sri Wahyuni, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural yang meninggal dunia setelah berjuang melawan kelumpuhan total akibat serangan stroke yang dideritanya saat bekerja di Malaysia.

Kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian mendalam pemerintah terhadap nasib para pekerja migran, terutama mereka yang terpaksa bekerja secara non-prosedural dan menghadapi risiko tinggi tanpa jaminan perlindungan yang memadai.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Abdul Kadir Karding menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhumah. Ia juga menjelaskan secara langsung proses pendampingan negara yang telah diberikan kepada almarhumah Sri Wahyuni sejak awal hingga akhir. Beliau menegaskan komitmen BP2MI dalam memastikan bahwa negara senantiasa hadir untuk setiap pekerja migran, termasuk mereka yang berangkat tanpa prosedur resmi.

“Sri Wahyuni ini adalah pekerja migran yang non-prosedural dan ketika dipulangkan dari Malaysia, kita jemput, kita lacak daerah dan keluarganya yang sampai hari ini belum ditemukan. Karena posisinya sakit, kita rujuk ke rumah sakit dan kita pastikan mendapatkan perawatan yang terbaik dan teknologi terbaik, ujar Menteri BP2MI Abdul Kadir Karding.

Menteri Karding melanjutkan, Keterlibatan negara sejak melacak tempat tinggal, keluarga, pemberangkatan (dalam hal ini penjemputan), rujukan rumah sakit, dan upaya upaya lain kita lakukan, Perawatan intensif di rumah sakit, sampai pada beliau meninggal, kita tangani semua. Saya ingin menyampaikan bahwa kita ingin memastikan bahwa kehadiran Kementerian BP2MI dari awal hingga ujung, kita hadir untuk kepentingan Pekerja Migran Indonesia (PMI).”

Sri Wahyuni sebelumnya dilaporkan mengalami stroke berat saat bekerja di Malaysia. Akibat ketiadaan dokumen resmi dan jaminan perlindungan, ia tidak mendapatkan akses medis yang memadai hingga akhirnya dipulangkan ke Indonesia dalam kondisi lumpuh total. 

Setibanya di Tanah Air, almarhumah sempat menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Tk.I Pusdokkes Polri, namun takdir berkata lain dan beliau meninggal dunia. 

Kehadiran Menteri BP2MI di rumah duka di Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Pusdokkes Polri ini juga menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk memperkuat upaya pencegahan pengiriman pekerja migran secara non-prosedural. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan edukasi kepada masyarakat luas tentang krusialnya mengikuti proses legal demi keselamatan dan kesejahteraan para PMI di masa depan. (*)