Jakarta, 19 Juni 2025 — Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) kembali hadir sebagai motor penggerak kesadaran kebangsaan. Lewat inisiasi Pengurus KAMMI dan pelaksanaan langsung oleh KAMMI Jakarta Pusat, sebuah Simposium Kebangsaan digelar dengan tema “Peran Pemuda dalam Memperkokoh Ideologi Pancasila melalui Implementasi Asta Cita”. Kegiatan ini berlangsung di Kampus STEBank Islam MR. Sjafruddin Prawiranegara, Jakarta, pada Kamis (19/6).
Lebih dari 100 aktivis mahasiswa dari berbagai daerah dan kampus turut hadir, memperlihatkan antusiasme tinggi terhadap isu-isu kebangsaan yang semakin relevan di tengah arus globalisasi dan tantangan pembangunan nasional.
Simposium ini menghadirkan pembicara-pembicara kompeten, yakni Dr. Abd. R. Prarano S. Abubakar Akademisi & Pakar Hukum dari Universitas Jayabaya, Peri Gunawan Silaban - Aktivis Pemuda, Andre - Ketua Umum KAMMI Jakarta Pusat
Dalam penyampaian materinya, Dr. Prarano menegaskan bahwa Pancasila tidak hanya perlu dipahami sebagai ideologi, tapi juga dijalankan sebagai arah pembangunan. Asta Cita, menurutnya, adalah manifestasi konkret dari Pancasila. “Pemuda harus menjadi lokomotif dalam menyukseskan Asta Cita. Dengan pembangunan yang merata dan kesejahteraan yang adil, Pancasila bukan hanya wacana—ia menjadi nyata,” ujarnya.
Sementara itu, Peri Gunawan Silaban mengangkat pentingnya peran pemuda sebagai mitra strategis pemerintah. “Kami bukan hanya menyiapkan diri sebagai SDM unggul, tapi juga sudah bergerak dalam isu-isu seperti ketahanan pangan, UMKM, hingga ekonomi kreatif. Gerakan ini perlu dilihat dan diberi ruang oleh para pengambil kebijakan,” tegasnya.
Andre, selaku Ketua Umum KAMMI Jakarta Pusat, menjelaskan bahwa simposium ini dirancang sebagai ajang konsolidasi ide dan aksi nyata pemuda. “Ini bukan sekadar acara seremonial. Ini adalah upaya mengarahkan gerakan pemuda agar selaras dengan Asta Cita. Kami ingin menjadi bagian dari solusi, bukan hanya pengamat,” ungkap Andre.
Antusiasme peserta pun terasa dalam setiap sesi. Putra, salah satu peserta dari KAMMI Medan, menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat lebih aktif terlibat dalam forum-forum strategis seperti ini. "Gagasan dan keresahan kami akan lebih terasa dampaknya jika langsung didengar oleh pemangku kebijakan. Ruang kolaborasi itu penting untuk dibuka lebih luas,” tuturnya.
Simposium ini bukan hanya soal diskusi dan gagasan, tetapi juga menjadi titik temu semangat pemuda dalam menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan. KAMMI Jakarta Pusat menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa tetap relevan, progresif, dan siap menjadi bagian penting dalam pembangunan bangsa. (*)