Lombok Timur, NTB - Wakil Bupati Lombok Timur H. Moh. Edwin Hadiwijaya kini resmi memimpin DPD PAN Lombok Timur setelah terpilih dan ditetapkan sebagai formatur tunggal.
Usai dipercaya memegang kendali, ia langsung menegaskan bahwa pekerjaan awal yang harus dituntaskan adalah pembentukan kepengurusan baru mulai dari DPD, DPC, hingga DPRt, termasuk merekrut satu kader di setiap TPS.
“Semua ini sesuai arahan DPP,” ujar Edwin, Senin 24 November 2025.
Edwin tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan posisi maupun perombakan susunan pengurus. Namun, ia menekankan bahwa setiap keputusan harus diambil dengan kepala dingin. Karena itu, sebelum memulai perombakan, ia ingin mendengar langsung masukan dari pengurus sebelumnya dan anggota fraksi.
“Sebagai formatur tunggal, saya harus lebih banyak menyerap informasi dulu,” tuturnya.
Ia juga menyoroti komposisi Fraksi PAN di DPRD Lotim. Apakah akan ada perubahan pada posisi Ketua Fraksi maupun Wakil Ketua DPRD? Menurut Edwin, politik selalu membuka peluang, tetapi keputusan tidak bisa diambil gegabah. Semua harus diperhitungkan agar fungsi budgeting dan controlling fraksi bisa berjalan maksimal.
“Di dunia politik itu semua serba mungkin,tapi tetap dengan perhitungan dan pertimbangan yang baik.”katanya.
Salah satu isu yang sempat muncul ialah potensi benturan kepentingan karena Edwin juga menjabat sebagai Wakil Bupati. Menjawab hal itu, ia dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada konflik kepentingan antara tugas eksekutif dan perannya di PAN. Ia menegaskan fraksi bekerja untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
“Insyaallah tidak ada conflict of interest,” tegasnya.
Terkait Pemilu mendatang, Edwin mengungkapkan bahwa PAN Lotim memasang target tinggi namun tetap realistis, yakni minimal enam kursi. Menurutnya, perhitungan detail mengenai kekuatan partai baru bisa dilakukan setelah revisi UU Pemilu rampung paling lambat April 2027.
“Nanti setelah UU Pemilu ditetapkan, barulah kita bisa menetapkan target yang lebih presisi,” jelasnya.
Saat ini, PAN Lotim memilih fokus memperkuat basis suara melalui gerakan Bantu Rakyat dengan membangun infrastruktur partai dan jaringan yang solid sebagai modal menghadapi Pemilu Serentak Nasional 2029.
“Kami fokus dulu untuk meraup suara sebanyak-banyaknya,” ujarnya.
Sementara itu, soal Pilkada mendatang, Edwin menilai pembahasannya masih terlalu jauh. Apalagi sistem Pemilu Serentak Daerah pun belum diputuskan, sehingga belum ada kepastian apakah kepala daerah nanti dipilih langsung atau melalui DPRD.
“Sistimnya saja kita belum tahu, apakah masih dipilih langsung atau melalui DPRD,” tutupnya. (*)
