Aceh Selatan,- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Selatan bergerak cepat menanggapi keluhan masyarakat terkait tumpukan sampah yang sempat menimbulkan bau menyengat di halte depan SMAN 1 Tapaktuan. Hanya dalam hitungan jam setelah laporan diterima, petugas DLH langsung turun ke lokasi dan membersihkan seluruh sampah yang mengganggu kenyamanan pengguna jalan dan pelajar di sekitar area tersebut.
Tumpukan sampah yang memenuhi parit di dekat halte sebelumnya membuat warga dan siswa merasa tidak nyaman, terutama karena aroma busuk yang cukup menyengat. Kondisi itu juga sempat viral di media sosial setelah beberapa warga membagikan foto dan keluhan mereka.
Sementara itu, kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Selatan Teuku Masrizar, S.Hut., M.Si, melalui Kabid Penataan RTH dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Alvino Karosa HG. SH., kepada Media Barsela24News.com, menyampaikan bahwa pihaknya langsung mengambil langkah cepat begitu menerima laporan dari masyarakat.
“Begitu informasi masuk, kami langsung menurunkan tim ke lapangan. Alhamdulillah dalam waktu singkat lokasi berhasil dibersihkan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa DLH akan meningkatkan pemantauan rutin di titik-titik rawan sampah, khususnya di kawasan fasilitas umum dan sekolah. “Kami berharap masyarakat juga ikut menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan,” ujar Vino.
Alvino juga berharap kepada masyarakat, siswa sekolah, pengunjun halte SMAN.1 Tapaktuan dan pedagang kaki lima, mari sama-sama kita menjaga kebersihan skitar halte.dan buanglah sampah pada tempat nya, agar lingkungan kita bisa mendapatkan kenyamanan serta kebersihan.
Warga sekitar mengapresiasi respons cepat DLH Aceh Selatan. Menurut mereka, tindakan sigap tersebut sangat membantu mengembalikan kenyamanan, terlebih halte tersebut merupakan akses penting bagi pelajar SMAN 1 Tapaktuan.
Dengan selesainya pembersihan, aktivitas masyarakat di sekitar halte kini kembali normal. DLH juga memastikan akan terus melakukan pengawasan agar permasalahan serupa tidak terulang.
Laporan: Hartini
