Tapaktuan,- Pemadaman listrik yang kerap terjadi hingga berhari-hari di Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, membuat para pelaku usaha, khususnya pemilik rumah makan, semakin resah. Kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas pelayanan, tetapi juga menimbulkan kerugian besar akibat bahan makanan yang rusak serta menurunnya jumlah pelanggan.
Sejumlah pemilik rumah makan mengaku kesulitan mempertahankan kualitas hidangan karena tidak dapat menyimpan bahan baku dengan baik. Lemari pendingin tidak berfungsi, sementara pasokan es batu di pasaran ikut menipis karena banyak pihak yang membutuhkannya selama listrik padam.
“Kalau listrik mati sebentar mungkin masih bisa kita atasi, tapi kalau sampai berhari-hari begini, kami pemilik usaha benar-benar kewalahan. Banyak bahan makanan yang harus dibuang karena basi,” keluh seorang pemilik rumah makan Tiga Saudara, di kawasan Kota Tapaktuan, Pauziah, kepada media Barsela24News.com, Kamis 27/11/2025.
Ia juga mengungkapkan bahwa pelanggan semakin berkurang karena suasana rumah makan menjadi gelap pada malam hari dan mesin pendingin minuman tidak bisa digunakan. “Biasanya pelanggan ramai di malam hari, tetapi sekarang banyak yang enggan singgah karena panas dan gelap,” tambahnya.
Para pelaku usaha berharap pihak PLN segera memberikan penjelasan secara terbuka mengenai penyebab pemadaman yang berkepanjangan ini, sekaligus mencari solusi agar kejadian serupa tidak terus berulang. Mereka menilai stabilitas listrik sangat penting bagi roda perekonomian, terutama usaha kecil dan menengah yang bergantung pada operasional harian.
Warga Tapaktuan juga mendesak pemerintah daerah untuk ikut turun tangan mendorong perbaikan layanan listrik di Aceh Selatan. Mereka berharap pemadaman berhari-hari tidak lagi menjadi rutinitas yang merugikan masyarakat luas.
Bagi pengusaha besar tentu mereka akan membeli Genset, agar rumah makan nya tetap terang, sedangkan saya ini cuman usaha kecil kecilan, jangan kan membeli genset untuk modal aja kembang kempes, yang penting bisa buka tiap hari aja sudah syukur ucapnya, dengan mata berkaca kaca.
Laporan: Hartini
