Aceh Selatan — Bulan Desember selalu menjadi pengingat bagi masyarakat Aceh akan berbagai peristiwa penting, baik suka maupun duka. Ada 4 Desember yang menyisakan catatan sejarah, serta 26 Desember yang menjadi hari berkabung panjang akibat bencana tsunami yang melanda Aceh dan dunia.
Di tengah memori kolektif tersebut, Desember juga menjadi momentum untuk meneguhkan nilai kemanusiaan dan persaudaraan.
Eks Panglima Lima Wilayah Lhok Tapaktuan, Irhapa Manaf, yang akrab disapa Panglima 5 Ir dan saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRK Aceh Selatan, memanfaatkan momen ini dengan melakukan silaturahmi kemanusiaan. Ia menyambangi rekan-rekan seperjuangan serta keluarga yang tengah menjalani perawatan akibat sakit dan musibah. Senin (29/12/2025).
Kunjungan diawali ke Puskesmas Buket Gadeng, tempat Pang 5 Ir menjenguk saudara dan rekan yang sedang dirawat. Kehadirannya disambut hangat, sekaligus menjadi penguat moral bagi pasien serta keluarga yang mendampingi.
Selanjutnya, Pang 5 Ir melanjutkan silaturahmi ke Rumah Sakit Umum yulidin Away, menjenguk sejumlah rekan dan keluarga lainnya. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan doa dan dukungan agar para pasien diberikan kesembuhan serta ketabahan dalam menghadapi ujian.
Tak hanya itu, Panglima 5 Ir juga mengunjungi Idi Aceh (Aneuk Aceh), rekan KPA yang mengalami musibah berat hingga menderita kelumpuhan setengah badan. Kunjungan dilakukan di Desa Mutiara, Kecamatan Sawang. Suasana haru mewarnai pertemuan tersebut, diiringi doa agar yang bersangkutan diberi kekuatan dan kesembuhan oleh Allah SWT.
Kunjungan berlanjut dengan menjenguk Tok Ledi, rekan seperjuangan KPA yang harus menjalani amputasi kaki dan saat ini kembali terbaring sakit. Dalam kesempatan itu, Pang 5 Ir menunjukkan empati dan kepedulian mendalam sebagai wujud persaudaraan yang tetap terjaga di antara sesama Aneuk Aceh.
Salah seorang rekan menyampaikan bahwa kunjungan tersebut bukan sekadar silaturahmi biasa, melainkan bentuk nyata menjaga ikatan persaudaraan dan nilai-nilai kebersamaan yang selama ini dijunjung tinggi.
Langkah yang dilakukan Panglima 5 Irhapa Manaf menjadi bidik asa di tengah bulan penuh luka, sekaligus pengingat bahwa nilai perjuangan terus hidup melalui kepedulian, solidaritas, dan kemanusiaan.
Di bulan Desember yang sarat makna, kebersamaan dan saling menjaga tetap menjadi kekuatan utama masyarakat Aceh.
Laporan: Hartini
