Menyapa Fajar di Senggigi: Secangkir Kopi, Desiran Ombak, dan Tanggung Jawab Kita

Barsela24news.com



Lombok Barat, NTB – Ketika sinar matahari perlahan memercik di ufuk timur, Pantai Senggigi menampakkan pesonanya yang tak lekang oleh waktu. Inilah ikon pariwisata tertua di Nusa Tenggara Barat, tempat di mana pasir keemasan bertemu birunya samudra, dan kesejukan angin laut menemani setiap hela nafas. Pada Ahad pagi (4/5/2025), suasana pantai begitu hangat yang tak hanya karena udara tropis, melainkan juga keramahtamahan alam yang mengundang siapa saja untuk bersatu dalam keindahan.

Panorama Pagi: Sederhana Namun Magis
Tepat di tepian pantai, segelas kopi pahit mengepul, menebar aroma yang membangkitkan semangat. Tiupan angin sepoi-sepoi dari laut terasa menyegarkan, membelai wajah dan mengundang decak kagum. Deburan ombak menciptakan simfoni alam, seakan berkata, “Selamat datang di Sanssouci tropis kita.” Di waktu inilah, kerumunan wisatawan masih terjaga jaraknya seolah memberi ruang bagi kita, untuk meresapi setiap detik ketenangan.

Sisi Terang di Balik “Sedikit Kotor”
Meski pagi itu terasa sempurna, tak bisa dipungkiri ada jejak sampah di sudut-sudut pasir. Namun, di sinilah kita menemukan kilau inspirasi: memungut setiap puntung, kantong plastik, atau sedotan yang berserakan. Berjalan kaki sambil ‘berburu’ sampah bisa menjadi rutinitas menyenangkan, apalagi jika dilakukan dalam kebersamaan ditemani keluarga, sahabat, atau komunitas lingkungan. Semangat gotong-royong ini justru menambahkan makna dalam setiap tegukan kopi pahit.

Tantangan: Permasalahan Kebersihan dan Ketertiban
Rupanya, bukan hanya pengunjung yang belum sepenuhnya sadar, tetapi juga pedagang kaki lima yang sering menumpuk sampah di pinggir pantai. Tenda-tenda dagangan yang berjajar tanpa ruang tertib membuat lahan publik terasa sesak; aroma tak sedap kerap mengintai kenyamanan. Kondisi ini sayangnya membuat banyak wisatawan enggan berlama-lama, padahal potensi Pantai Senggigi sebagai penyumbang PAD terbesar Lombok Barat sungguh luar biasa.

Aksi Nyata: Menjaga Kebersihan untuk Masa Depan
Untuk mengembalikan pesona Senggigi, perhatian pemerintah daerah, khususnya Pemda Lombok Barat dan Provinsi NTB sangatlah dibutuhkan. Beberapa langkah strategis yang dimaksud yaitu:
1.Penyuluhan Rutin: Edukasi ke masyarakat dan pedagang tentang dampak sampah plastik dan pentingnya membuang pada tempatnya.
2.Fasilitas Memadai: Penambahan tempat sampah terpisah organik-anorganik di sepanjang garis pantai.
3.Sanksi Simpatik: Denda ringan bagi pelanggar kebersihan, dipadukan dengan kewajiban kerja bakti.
4.Program “Beach Cleanup”: Mengajak komunitas lokal dan wisatawan bergotong-royong setiap bulan.
Dengan kolaborasi ini, keindahan Pantai Senggigi tidak hanya akan kembali bersinar, tetapi juga menjadi contoh bagi destinasi lain di NTB.

Suara Hati & Panggilan Aksi
“Senggigi bukan hanya milik satu generasi, melainkan warisan untuk anak-cucu kita. Mari rawat bersama, nikmati keindahan pagi dengan hati bersih.”

Bergabunglah dalam gerakan #MariPeduli, tebarkan cerita inspiratif tentang pantai yang kita cintai. Jangan lupa unggah momenmu dengan tagar
#keepclean #Senggigiku #Senggigimu #Senggigikita
Karena saat kebersihan dan ketertiban menjadi nafas bersama, Pantai Senggigi akan selalu menanti kita dengan senyum ombaknya yang tiada tara.

Laporan: Bagoes 
Tags