SATU TAHUN GERAK JAKARTA: LANGKAH KECIL WARGA MENUJU 500 TAHUN KOTA YANG LEBIH BERMAKNA

Barsela24news.com


Jakarta — Jakarta sedang menapaki jalan menuju usia ke-500 tahun. Sebuah tonggak sejarah yang bukan hanya tentang perayaan, tetapi tentang siapa yang memiliki ruang di dalamnya. Di tengah gegap gempita pembangunan dan rencana besar kota, GERAK JAKARTA lahir sebagai suara warga yang menolak dilupakan.


Setahun lalu,26 Agustus 2024 GERAK JAKARTA berdiri dari keresahan: tentang kota yang tumbuh cepat, tapi sering meninggalkan warganya. Ia tumbuh dari lorong-lorong kampung, dari obrolan warung kopi, dari semangat untuk tidak lagi diam. GERAK JAKARTA bukan sekadar organisasi atau perkumpulan—ia adalah gerakan. Gerakan yang memilih bertindak, bukan menunggu.


Kini, GERAK JAKARTA genap berusia satu tahun. Sebuah perjalanan yang penuh tantangan, namun juga penuh harapan. Dalam waktu yang singkat, gerakan ini telah menjadi ruang bersama bagi warga yang ingin berpartisipasi aktif melalui e-tabloid, Ngopi Senja (Ngobrol Pintar Seputar Jakarta), podcast dan kegiatan lainnya dalam membentuk wajah Jakarta yang lebih adil, inklusif, dan manusiawi.


Ketua Umum GERAK JAKARTA, Dhini Mudiani, menyampaikan bahwa satu tahun ini bukan sekadar perayaan usia, melainkan penegasan bahwa warga Jakarta tidak hanya berhak tinggal di kota ini, tetapi juga berhak menentukan arah masa depannya. Ia menegaskan bahwa menuju 500 tahun Jakarta, gerakan warga harus menjadi bagian dari narasi besar kota—bukan hanya sebagai penonton tetapi sebagai pelaku, penulis sejarah dan saksi dari menuju 5 Abad.


Sekretaris Jenderal GERAK JAKARTA, Achmad Zamzami, menambahkan bahwa GERAK JAKARTA hadir untuk menjembatani suara warga dengan ruang kebijakan. Ia menyebut bahwa gerakan ini akan terus tumbuh, memperluas kolaborasi, dan memperkuat solidaritas lintas komunitas. Karena kota yang besar bukan hanya tentang bangunan dan infrastruktur, tetapi tentang siapa yang diperjuangkan di dalamnya.


Tasyakuran satu tahun GERAK JAKARTA menjadi momen refleksi, konsolidasi, dan penguatan komitmen. Ini bukan akhir, melainkan awal dari gerakan panjang menuju Jakarta yang lebih berpihak pada warganya. Karena ketika warga bergerak, kota pun ikut berubah.


Jakarta Milik Kita, BerGerak bersama Membangun Kota.


Laporan : Redaksi