BGTK Aceh Laksanakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi 3 Tendik

Barsela24news.com
Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Aceh menyelenggarakan pelatihan peningkatan Kompetensi 3 Tendik (Tenaga Administrasi Sekolah, Tenaga Pustakawan dan Tenaga Laboran) Tahun 2025.

Banda Aceh,- Dalam semangat membangun tata kelola pendidikan yang progresif dan responsif, Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Aceh menyelenggarakan pelatihan peningkatan Kompetensi 3 Tendik (Tenaga Administrasi Sekolah, Tenaga Pustakawan dan Tenaga Laboran) tahun 2025, yang dilaksanakan dalam dua angkatan yaitu Angkatan pertama (1) pada Senin hingga Jumat 20 s.d 25 Oktober 2025 yang lalu, dan Angkatan Kedua (2) berlangsung pada Senin hingga Jumat 27 s.d 31 Oktober 2025, bertempat di hotel Mekah Banda Aceh. 

Kegiatan TAS ini dihadiri Kepala BGTK Aceh, Narasumber dan panitia pelaksana yang bekerja maksimal untuk menyukseskan kegiatan ini. Diantara nara sumber dari ATAS (Asosiasi Tenaga Administrasi Sekolah), Ibu Sari Ratna Putri. SPd.Ind., Ibu Aisyah Silma. SE. MM., ibu Cut Mulyani. SPd,. dan Nara sumber dari pustakawan dan laboran yang kompeten di bidangnya masing masing. Peserta angkatan pertama TAS 62 orang (2 Kelas) Pustakawan 30 orang, peserta angkatan dua TAS 60 (2 kelas) Pustakawan 32 dan Laboran 32 dari semua jenjang pendidikan.

Kegiatan diawali dengan arahan Inspiratif dari Kepala Balai GTK Aceh Bapak Muhammadi. S.Kom. MSi dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya peran tenaga administrasi sebagai penopang utama dalam menciptakan layanan pendidikan yang bermutu. "Tenaga administrasi bukan sekadar pelengkap tetapi adalah fondasi yang menopang sistem pendidikan di sekolah. Ketika administrasi kuat, maka layanan pendidikan pun akan berjalan dengan baik dan terarah" tegas beliau

Kegiatan strategis ini, kemudian di buka oleh Bapak Kepala BGTK aceh, dalam event ini juga menyampaikan bahwa pelatihan ini melatih meningkatkan kapasitas sebagai agen perubahan yang siap mentransformasi layanan administrasi di satuan Pendidikan, langkah nyata dalam menjawab tantangan era baru bahwa tenaga administrasi harus bergerak melampaui rutinitas, menuju peran yang lebih strategis, inovatif dan kolaboratif, tegasnya.


Lanjut Bapak Kepala BGTK menyebut poin-poin kunci keberhasilan sebagai berikut:

1. Reorientasi peran TAS, dari administrator ke Mitra pembelajaran TAS tidak lagi dipandang sebagai bagian pasir. Mereka adalah mitra dalam implementasi pembelajaran, termasuk dalam memahami konsep deep learning, coding dan kecerdasan artifisial fondasi pendidikan masa depan. 

2. Peningkatan kompetensi teknis dan manajerial, pelatihan ini mengasah kemampuan dalam penyusunan program kerja, pelaporan, pelayanan prima, serta penguatan etos kerja yang dilandasi kreativitas dan inovasi

3. Jejaring dan kolaborasi sebagai kekuatan kolektif, dibangun kesadaran bahwa kolaborasi antar tenaga kependidikan bukan hanya pilihan, melainkan kebutuhan. Jejaring profesional menjadi ruang berbagi praktik dan saling menguatkan. 

4. Efisiensi melalui digitalisasi, TAS didorong melakukan inovasi layanan, seperti penggunaan format digital dalam surat menyurat, pengarsipan, dan pengelolaan data, sebuah lompatan menuju administrasi yang cepat, akurat dan ramah lingkungan. 

5. Refleksi dan aksi nyata, pelatihan tidak berakhir diruang seminar, setiap peserta berkomitmen untuk membagikan ilmu, menerapkan sistem baru, dan melakukan evaluasi berkala guna memastikan dampak positif di unit kerjanya. 

Pelatihan ini bukan sekedar aktivitas lima hari, ini adalah trigger bagi kebangkitan peran administrasi sekolah, dari yang semula dibelakang layar, kini tampil sebagai ujung tombak layanan pendidikan yang profesional, transparan dan bermartabat. 

Ini baru babak pertama, perjalanan masih panjang tetapi dengan semangat belajar yang tak pernah padam serta kolaborasi yang terus dijalin, masa depan administrasi pendidikan ada di genggaman, pungkasnya. (Red)