Banjir Bandang dan Longsor di Sumut: 47 Meninggal, 9 Hilang, Ribuan Mengungsi

Barsela24news.com

Jakarta,- Bencana hidrometeorologi yang melanda 13 kabupaten/kota di Sumatera Utara mengakibatkan 47 warga meninggal dunia dan 9 orang masih hilang. Data terbaru disampaikan oleh Kepala BPBD Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih, pada Jumat pagi (28/11/2025).

Saragih menjelaskan bahwa korban terbanyak terjadi di Sibolga (17 meninggal), Tapanuli Selatan (15 meninggal, puluhan luka), Humbang Hasundutan (5 meninggal, 4 hilang), Tapanuli Utara (3 meninggal, 5 hilang), Tapanuli Tengah (4 meninggal), Pakpak Bharat (2 meninggal), dan Padangsidimpuan (1 meninggal).

“Operasi pencarian masih berlangsung. Beberapa wilayah hanya bisa diakses berjalan kaki karena jalan amblas dan jembatan putus,” sebut Kepala BPBD Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih

Dari berbagai laporan media lokal dan nasional, ribuan warga disebutkan mengungsi ke balai desa, sekolah, posko darurat, dan rumah ibadah. Banyak rumah dilaporkan hanyut atau rusak berat akibat banjir bandang yang membawa material kayu dan batu dari daerah perbukitan.

Upaya Evakuasi

Kepala Basarnas Medan, Budiono, yang ditemui di lapangan, mengatakan telah mengerahkan tim tambahan dari Tapanuli dan Nias untuk mempercepat evakuasi.

“Cuaca ekstrem dan arus sungai yang deras menyulitkan pencarian, namun tim tetap bekerja maksimal,” kata Kepala Basarnas Medan, Budiono

Dari sisi keamanan, Polri menurunkan 1.030 personel untuk mempercepat evakuasi, membuka akses jalan, serta menyalurkan logistik darurat.

Potensi Hujan Lebat Masih Tinggi

BMKG memproyeksi hujan intensitas sedang hingga lebat masih dapat terjadi di wilayah pesisir barat Sumut, terutama Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Sibolga. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap banjir susulan dan longsor.

(@l/Kmps/cincin/dtc)