Barsela24news - Aceh Selatan | Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di Gampong Ujong Padang Asahan, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan dikeluhkan masyarakat setempat, karena dianggap menimbulkan bau tak sedap serta kebisingan. Warga menilai keberadaan dapur yang beroperasi tersebut mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar.
Hasil pantauan di lapangan, Ali seorang warga komplek Gampong Ujong Padang Asahan mengatakan bahwa keberadaan dapur MBG Yayasan Ruang Kito Bersamo itu dinilai dapat mengganggu warga sekitar, terutama yang berdekatan dengan dapur serta warga komplek.
"Selaku warga komplek, hampir setiap hari kami mencium bau tak sedap, apalagi saat cuaca cerah," ujarnya, kepada media Barsela24Nesw.com, Sabtu (22/11/2025).
Bahkan, sebut Ali, pihaknya juga telah melaporkan kasus ini kepada Keuchik gampong agar dapat ditindaklanjuti.
"Kadang kami juga kasihan melihat tetangga di samping dapur MBG itu. Bau tak sedap serta luapan hasil buangan sisa makanan, kadang ada ulat. Ini sangat menggangu warga," ucapnya.
Hal yang sama diungkapkan Marzuki. Ia menyebutkan bahwa aktivitas dapur menimbulkan dampak langsung terhadap kenyamanan masyarakat sekitar.
"Bau sampah hasil masak dapur MBG sangat mengganggu. Kami tidak menolak programnya, justru kami mendukung, tapi mereka harus saling menghormati dan menjaga kenyamanan satu sama lain," tegas Ali.
Menyahuti keluhan warga, Keuchik Gampong Ujong Padang Asahan, Zulfitri yang didampingi Kepala Lorong (Keplor) dan warga membenarkan selama ini ia sudah menerima keluhan bau tak sedap dan suara bising pada saat pembersihan ompreng, kita paham kalau omprengan itu terbuat dari stainless tapi kalau punya rasa saling menghargai bahwa ada tetangga kiri kanan, dan mencuci nya tidak dengan cara menghempas hempaskan, agar tetangga tidak akan merasa terganggu,
Meski demikian, Keuchik menegaskan tidak menolak konsep dan tujuan program MBG yang bertujuan menyediakan makanan bergizi gratis bagi para pelajar. Namun, katanya, kondisi ini perlu ada penanganan dan solusi cepat dari pihak yayasan Ruang Kito Bersamo maupun mitra kerjanya.
Saat awak media bersama Keuchik, dan Kepala Lorong serta warga sekitar memantau langsung kelapangan, terlihat pipa saluran buangan sudah terpasang sekitar lebih kurang 150 meter. Ironisnya, walaupun sudah terpasang pipa, buangan limbah tetap memenuhi parit parit masyarakat hingga meluap ke pekarangan.
"Bahkan ada warga yang menutup saluran itu dengan seng, karena tidak tahan mencium bau busuk, bahkan kadang kadang ada ulat yang naik ke pekarangan warga setempat, tentu ini menggangu anak anak," ucap ibu-ibu warga komplek.
Pihaknya berharap kepada pihak yayasan dan Pemerintah Gampong agar mencari solusi demi kenyamanan dan keamanan bersama.
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp, mitra Dapur MBG Yayasan Ruang Kito Bersamo, Yenni Rosnizar , mengatakan bahwa hasil buangan saluran limbah dapur MBG itu ditutupi dengan pipa agar tidak mengganggu warga, sehingga saluran buangan itu langsung jauh terbuang. Saluran limbahnya tidak terbuka. Namun langsung jauh terbuang," jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa saluran buangan itu dikelola bersama masyarakat setempat. Bahkan, Yenni mempertanyakan kondisi mana yang menimbulkan bau tak sedap. Sebaiknya langsung kelokasi. Jangan terjadi fitnah kan kak.
Yenni juga mempertanyakan, masyarakat siapa?, karena yang bilang itu mengatasnamakan masyarakat, masyarakatnya siapa harus jelaskan , kalau memang benar fakta yang dia sampai kan tidak masalah, tapi kalau tidak benar kita bisa tuntut, karena ini sudah fitnah.
Lanjut yenni, gara-gara ada oknum yang minta setoran bulanan, tidak ditangapi dibuat lah fitnah seperti ini, bukan masyarakat itu, tapi oknum yang berlagak preman minta setoran bulanan bahkan membuat berita Hoax.
Terkait adanya suara bising itu wajarlah, suara ompreng bahanya bukan dari plastik melainkan Stainless, tentu bising saat dicuci, bayangkan saja jumlahnya 3.200 buah, ditambah tutup nya 3.200.buah gimana tidak ribut suaranya, suara krang kring saat di cuci, tutupnya.
Laporan: Hartini
