Ketua MPW Pemuda Pancasila NTB Soroti Usia Kapal Feri di Penyeberangan Tano-Kayangan

Barsela24news.com

Mataram, NTB - Puluhan hingga ratusan nyawa setiap hari berada dalam bahaya serius di jalur penyeberangan vital Tano-Kayangan. Berdasarkan hasil investigasi MPW Pemuda Pancasila NTB menemukan fakta mencengangkan, sebagian besar armada kapal yang beroperasi di rute ini adalah kapal-kapal tua yang sudah melewati batas usia layak pakai. 

Kondisi lambung yang keropos, mesin yang sering mogok, dan minimnya fasilitas keselamatan dasar telah mengubah moda transportasi laut ini menjadi 'bom waktu' yang siap meledak kapan saja, dan mengancam keselamatan para penumpang dan awak kapal.

Ketua MPW Pemuda Pancasila NTB Eddy Sophiaan mengindikasikan bahwa, beberapa kapal telah beroperasi selama lebih dari 25 tahun. Secara kasat mata, karat tebal menyelimuti hampir seluruh bagian lambung dan dek kapal. Bahkan, pada beberapa kapal, lantai ruang penumpang tampak sudah rapuh dan berlubang. 

"Mesin utama dilaporkan sering mengalami overheat dan mati mendadak di tengah laut, memaksa kapal terombang-ambing selama berjam-jam, terutama saat cuaca buruk," ujar Ketua MPW Pemuda Pancasila NTB Eddy Sophiaan, Jumat 12 Desember 2025.

Eddy menekankan agar armada yang beroprasi di penyebrangan Tano-Kalangan minimal kapal yang sehat secara teknis dan memenuhi standar kelayakan. 
Temukan lebih banyak

"Jangan sampai sudah kejadian baru semuanya berbicara dan sibuk saling menyalahkan," tegasnya. 

Dirinya menekankan kepada Dinas Perhubungan NTB agar segera mengevaluasi armada-armada kapal penyebrangan Tano-Kalangan untuk mencabut izin penyelenggaraan kapal-kapal tua yang setiap waktu mengancam keselamatan penumpang. 

"Dihub NTB harus bertindak tegas, jangan bisniskan nyawa manusia, Harus diperhatikan usia oprasi kapal-kapal itu," imbuhnya. 

"Ada sekitar 50 persen kapal-kapal yang tidak layak di penyebrangan Tano-Kalangan, ini harus menjadi atensi pemerintah terhadap kemaritiman di NTB," sambung Eddy. (*)