Aceh Selatan,- Salah Seorang Tokoh Muda Peduli Kebijakan Aceh Selatan, Anhar Sawang menuding, Pemakzulan terhadap Bupati Aceh Selatan H. Mirwan.MS., tidak relevan untuk dibicarakan lagi, sebab Mendagri sudah memberi sanksi kepada H. Mirwan, jadi yang mendesak pemakzulan tersebut sepertinya kurang kerjaan dan bisa dibilang itu barisan sakit hati yang hanya ingin memperkeruh suasana politik di Aceh Selatan yang cenderung menjunjung tinggi nilai nilai kearifan dan kesantunan.
Menurut Anhar, kepada media barsela24News.com,. Senin 15/12/2025, mengatakan Ambisius yang ingin berkuasa dipemerintahan yang sah secara konstitusional, ini bukan hanya sekedar membuat kegaduhan tetapi ini bentuk pembegalan kekuasaan yang sah, haji Mirwan sudah minta maaf atas kekhilafan nya dan Mendagri sudah menskor selama tiga bulan tidak bisa memerintah di kabupaten Aceh selatan, itu artinya Mendagri hanya melakukan pembinaan kepada bupati bukan memecatnya.
Lanjutnya, Pemakzulan yang digadang gadang itu keliru secara hukum, cuma kita minta kepada Haji mirwan untuk taubat nasuha atas apa yang sudah dilakukannya tempo hari. Kita berharap Semoga kedepannya, H. Mirwan bisa memimpin Aceh selatan lebih baik lagi kedepan, jadikan ini cambuk yang bisa dipetik hikmah dan pelajaran.
Menyuarakan hak hak politik silahkan saja, tapi ada aturannya, harus ada dasar hukumnya, mengelola pemerintahan bukan berdasarkan suka atau tidak suka, ini benar benar atas dasar acuan hukum yang berlaku di republik ini. Kita tunggu saja tiga bulan kedepan bahwa H. Mirwan kembali lagi memerintah di kabupaten Aceh selatan, kita sambut baik atas permintaan maaf nya sekaligus Mendagri sudah menjalankan aturan yang berlaku terhadap kepala daerah yang melakukan kesalahan.
Perlu di ingat bahwa mayoritas masyarakat Aceh selatan tetap ingin diperintah oleh bupati Aceh selatan yaitu Haji Mirwan, jadi yang haus kekuasaan sekelompok kecil bisa membuat kegaduhan tak berujung. Menurut nya mengatakan sikap itu sah sah saja tapi jangan keluar dari hukum yang ada. Jangan sampai dicap oleh masyarakat nanti bahwa itu hanya barisan sakit hati saja, yang membuat ketidakstabilan politik di pemerintahan kmKabupaten Aceh Selatan, pungkas Anhar.
Laporan: Hartini
