Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, memberikan apresiasi kepada PT PLN (Persero) atas langkah cepat mengirimkan genset darurat guna memperkuat sistem kelistrikan di Aceh. Pengiriman perangkat itu dilakukan melalui Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, pada Senin (8/12), sebagai respons terhadap gangguan pasokan listrik yang terjadi akibat bencana hidrometeorologi beberapa hari terakhir.
Dari total 50 Megawatt (MW) kapasitas genset darurat yang dipersiapkan, sebanyak 30 MW telah tiba di Aceh dan mulai menjalani tahap persiapan operasional. Wagub menegaskan bahwa kehadiran genset ini sangat strategis untuk menjamin stabilitas pasokan listrik selama masa pemulihan.
“Dengan masuknya 50 megawatt ini nantinya, kondisi kelistrikan Aceh akan jauh lebih aman. Bahkan setelah bencana, genset darurat ini tetap dapat dimanfaatkan untuk menjaga stabilitas sistem dan mempercepat pemulihan ketika terjadi gangguan,” ujar Wagub.
Sementara itu, Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero), Rizal Calvary, menyampaikan bahwa PLN terus mempercepat tahapan penyaluran dan integrasi pembangkit darurat tersebut. PLN menargetkan 10 MW pertama dapat beroperasi dalam 10 hari ke depan. Selanjutnya, tambahan 20 MW ditargetkan masuk ke jaringan sebelum Natal, sementara seluruh 50 MW diupayakan terintegrasi penuh sebelum Ramadan.
“Target kami sebelum Ramadan seluruh kapasitas sudah aktif mendukung sistem. Ini akan memperkuat jaringan kelistrikan khususnya di Banda Aceh dan backbone sistem lain seperti wilayah Meulaboh hingga Nagan Raya, sehingga jika terjadi gangguan, recovery dapat dilakukan jauh lebih cepat,” jelasnya.
Rizal menambahkan bahwa pengiriman genset darurat ini menjadi bagian dari komitmen PLN untuk menjaga keandalan kelistrikan Aceh, sambil mempersiapkan pembangkit permanen yang sesuai kebutuhan jangka panjang.
Pemerintah Aceh menyampaikan penghargaan atas langkah strategis PLN dalam mendukung percepatan pemulihan pascabencana sekaligus memperkuat ketahanan energi di Aceh. (*)
