"Kita Pernah Sedekat Nafas, Kini Sebatas Ingatan".

Barsela24news.com



Pernah..
Kau menjadi tempat ku pulang, dan Kau menjadi alasan mengapa Aku bertahan. 
Meski dunia kerap tak ramah. 
Kita begitu dekat-- seolah jarak hanyalah ilusi dan waktu tak pernah mengusik. 

Hari hari kita penuh cerita kecil:
Secangkir kopi, hujan deras, tawa yang jatuh di antara lelah,, dan diam yang justru terasa paling nyaman. 
Kau tahu isi kepala ku, bahkan sebelum Aku sempat bicara. 
Dan Aku tahu hati mu, meski kau sering menyembunyikan nya rapat-rapat. 

Tapi lihat kita sekarang, tak ada lagi pesan larut malam, 
Tak ada lagi suara yang memanggil dengan nada akrab. 
Segalanya menguap, seperti embun yang hilang sebelum sempat di sentuh matahari. 

Kita telah menjadi dua nama yang asing dalam doa masing-masing. 
Bukan karena dendam, tapi karena waktu telah mencabut akarnya dari tanah yang dulu kita rawat bersama. 

Kadang aku menoleh ke belakang, bukan untuk kembali, tapi untuk memastikan bahwa kenangan itu sungguh pernah ada. 

Dan memang ada... 
Kau dan Aku, di masa lalu yang tak bisa di ulang, dalam kisah yang tak bisa di sambung, meski kita sama-sama diam-diam berharap. 

Kita pernah sedekat nafas, dan itu cukup. 
Karena kini, meski hanya sebatas ingatan, kau tetap hidup.. 
Di antara kata-kata yang tak pernah sempat ku ucapkan dan harapan yang tak lagi menuntut jawaban. 

#tanpasuara