Sumbawa, 26 September 2025 –
Dalam Sambutannya pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) hibah Penelitian Dosen Pemula Reguler (PDP) ketua TIMnya Dr. Muammar Khadafie, M.PdI, menggaungkan Sinergisitas-Penciptaan Nilai-Kontribusi Positif Nyata Lembaga Pendidikan Islam untuk mendorong Inovasi, Kemandirian, dan Partisipasi Masyarakat menuju Indonesia Emas adalah suatu keniscayaan yang berkeadaban tepat saat ini.
Sejumlah tokoh pendidikan dan profesional lintas bidang berkumpul dalam sebuah forum strategis untuk memperkuat sinergi lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Sumbawa. Pertemuan ini menghadirkan Kepala Sekolah Ponpes Khodijah, Kepala Sekolah MI Muhammadiyah Utan, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Utan, Bendahara BOS SMP Al Kahfi, Akademisi dari Universitas Teknologi Sumbawa (dosen Pendidikan Agama Islam), serta profesional di bidang teknologi informasi.
Mereka berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai strategi meningkatkan partisipasi orang tua, peserta didik, masyarakat, hingga stakeholder lain agar lembaga pendidikan Islam dapat terus berkembang, relevan, dan mandiri di era digital.
Diskusi menekankan bahwa penguatan reputasi lembaga, transparansi pengelolaan, serta pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci utama membangun kepercayaan masyarakat. Word of mouth dari alumni, orang tua, hingga komunitas lokal masih menjadi sarana paling berpengaruh dalam menarik minat calon peserta didik, namun kini harus diperkuat dengan branding berbasis nilai Islami, budaya lokal, dan inovasi digital.
Akademisi dari UTS menegaskan pentingnya kolaborasi: “Sekolah Islam harus hadir bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan sosial. Inovasi digital, penguatan branding, dan kontribusi nyata ke masyarakat akan memperkokoh posisi sekolah Islam di Sumbawa sebagai pilihan utama.”
Profesional di bidang IT mendorong agar sekolah mengoptimalkan media sosial, website informatif, hingga platform interaktif untuk menjangkau generasi muda dan orang tua dengan cara yang lebih dekat. Sementara itu, para kepala sekolah menegaskan komitmennya menjaga mutu layanan pendidikan dan menghidupkan sinergi dengan orang tua serta masyarakat sekitar.
Pesan kuat dari pertemuan ini adalah bahwa dunia pendidikan Islam di Sumbawa harus terus berinovasi, menumbuhkan kemandirian, serta memperkuat jati diri berbasis nilai-nilai luhur. Dengan sinergi sekolah, masyarakat, dan dukungan pemerintah daerah, pendidikan Islam diharapkan menjadi motor penggerak lahirnya generasi berkarakter, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Policy Brief
Penelitian ini mengkaji pengaruh digital marketing, branding, electronic word of mouth (E-WOM), dan reputasi lembaga pendidikan Islam terhadap keputusan masyarakat untuk bergabung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reputasi lembaga (trust, kualitas layanan, kontribusi sosial) dan branding yang kuat memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan bergabung, sementara digital marketing dan E-WOM masih perlu ditingkatkan efektivitasnya.
Temuan Kunci
Bahwa Reputasi lembaga dan branding merupakan faktor paling berpengaruh; Mayoritas responden (96%) memiliki akses internet, namun pemanfaatan digital marketing oleh sekolah masih belum optimal; Word of mouth (rekomendasi dari keluarga, alumni, teman) menjadi sumber informasi utama dalam pengambilan Keputusan; Sekolah Islam swasta (94% responden) sangat bergantung pada citra dan reputasi untuk menarik minat masyarakat.
Rekomendasi Kebijakan
Penguatan Reputasi Lembaga
1. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan sekolah.
2. Memperkuat program kontribusi sosial dan pengabdian masyarakat.
3. Mendorong akreditasi dan penghargaan dari lembaga resmi.
Optimalisasi Digital Marketing
1. Pelatihan bagi guru dan staf dalam mengelola media sosial dan konten edukatif.
2. Pengembangan website yang informatif dan mudah diakses.
3. Pemanfaatan platform digital (Instagram, TikTok, YouTube) untuk promosi yang lebih interaktif.
Pemanfaatan Electronic Word of Mouth (E-WOM)
1. Membangun sistem alumni yang terintegrasi dan aktif.
2. Mengumpulkan dan memublikasikan testimoni dari orang tua, siswa, dan alumni.
3. Membentuk komunitas online untuk menjaga keterlibatan stakeholders.
Penguatan Branding Berbasis Nilai
1. Menonjolkan keunggulan nilai-nilai Islami, budaya lokal (sabalong samalewa), dan keamanan interaksi sosial.
2. Mengembangkan identitas visual yang konsisten dan profesional.
3. Menyusun narasi positif yang mencerminkan visi-misi sekolah.
Dukungan Kebijakan Pemerintah Daerah
1. Memberikan insentif bagi sekolah yang aktif dalam digitalisasi dan penguatan reputasi.
2. Memfasilitasi pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan media digital.
3. Membangun platform informasi terpadu untuk lembaga pendidikan Islam di Sumbawa.
Kesimpulan
Penguatan reputasi dan branding berbasis nilai-nilai Islami serta pemanfaatan digital yang efektif merupakan kunci dalam meningkatkan daya tarik lembaga pendidikan Islam. Kolaborasi antara sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang kompetitif dan relevan di era digital.
Saran Implementasi
1. Sekolah: Membentuk tim digital dan reputasi.
2. Dinas Pendidikan: Mengadakan pelatihan berkala dan memonitor implementasi kebijakan.
3. Pemerintah Daerah: Mengalokasikan anggaran khusus untuk digitalisasi sekolah Islam. (*)
Laporan: Rais