Oleh: Zulkieflimansyah, MSc, PhD
Direktur Pascasarjana UTS
Senior Fellow 2005
Kennedy School of Government
Harvard University USA
Mataram, NTB - Izin share sedikit pandangan tentang Kereta Cepat " whoosh" yang sedang ramai diperbicangkan.
• Sekarang di mana2 viral tentang kereta api cepat Whoosh. Kelihatan banyak sekali yang menyalahkan Pak Jokowi tentang keputusannya yang memulai dan membangun kereta api cepat ini.
• Alasannya sederhana, secara finansial proyek ini tidak feasible. Bahkan secara kasar mengatakan sampai hari kiamatpun proyek ini nggak akan balik modal. Negara dan masyarakat jadi sangat dirugikan.
• Dari awal hadirnya kereta cepat ini, saya di komisi 7 DPR RI saat itu termasuk segelintir yang setuju dan sangat mendukung. Bukan karena nggak paham hitung2an ekonomi dan keuangannya. Tapi karena saya memahami bahwa pembangunan ekonomi itu bukan hanya persoalan angka2 finansial saja.
• Tentu kalau ada indikasi korupsi atau penggelembungan dana, kita tak mungkin setuju dan memang perlu di investigasi dan diselesaikan secara hukum. Tapi menolak kehadiran kereta cepat hanya karena pertimbangan hitungan2 keuangan semata selain nggak tepat juga salah kaprah secara mendasar.
• Kemajuan ekonomi, kemakmuran masyarakat dan kesejahteraan sangat di tentukan oleh MOBILITAS MANUSIA dan BARANG. Semua sejarah bangsa2 yang maju dan kini menjadi bangsa modern memang menunjukkan itu. Jadi kehadiran dan keberanian Pak Jokowi untuk mau melakukan terobosan dengan menghadirkan kereta cepat adalah terobosan yg luar biasa dan berani!
• Kereta cepat ini jelas akan meningkatkan MOBILITAS MASYARAKAT dan MOBILITAS BARANG. Dan hukum besi ekonomi mengatakan kalau Mobilitas masyarakat dan barang jadi lebih cepat maka kemakmuran dan kesejahteraan akan lebih mudah kita wujudkan.
• Kalau dalam jargon yg agak akademis sedikit, cara memotret persoalan kereta cepat ini tidak boleh hanya menggunakan pendekatan keuangan semata atau dengan mental model neoclassical economics semata (snapshooting approach) tapi harus juga dilengkapi dengan Pendekatan yang lebih sistemik (system thinking).
• Dengan pendekatan yang sistemic (system thinking) maka kalau kita identifikasi underlying structure atau mampu memotret gambaran besar nya maka kereta cepat ini sesungguhnya menjadi LEVERAGE yang punya impact sangat besar ke sektor lain dalam jangka menengah dan jangka panjang. Kehadiran kereta cepat ini menghadirkan eksternalitas positif di banyak sektor lain.
• Operasionalisasi kereta api cepat ini memang 'merugikan' dari sisi finansial perusahaan pengelola tapi punya dampak ekonomi turunan yang lebih besar ke sektor lain di dalam ekonomi kita.
• Jadi Sudahi saja debat2 yang tidak produktif dan menguras modal sosial kita sebagai sebuah bangsa. Akui saja memang ini proyek rugi secara finansial perusahaan tapi dalam perspektif yang lebih sistemik ini menguntungkan dan bermanfaat bagi ekonomi dan kemajuan bangsa kita. Tim Pak Jokowi tinggal memaparkan simulasi pengembangan sentra2 ekonomi baru dan dampak2 turunan dari kehadiran kereta cepat whoosh yang luar biasa ini.
• Saya memang selalu percaya bahwa Perjalanan panjang selalu harus di mulai dengan langkah pertama. Dan Pak Jokowi telah berani dalam mengayunkan langkah pertama itu...keberanian ini yg menurut saya perlu di apresiasi bahkan harus di puji
• Janganlah karena ketidaksukaan kita pada seseorang membuat kita jadi tidak adil dalam membuat sebuah penilaian...sekali lagi terima kasih Pak Jokowi...
* Wallahu'alam bis showab...
(Red)
