Banda Aceh—Sekretaris Solidaritas Intelektual Generasi Aneuk Perjuangan (SIGAP), Dr. Hifjir, memberikan apresiasi tinggi kepada Gubernur Aceh atas penunjukan Chaidir sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Aceh. Menurut Dr. Hifjir, penunjukan ini dinilai sudah sangat tepat mengingat rekam jejak dan kinerja Chaidir selama menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Aceh.
"Kami menilai penunjukan Saudara Chaidir sebagai Plt Dinsos Aceh adalah langkah strategis dari Bapak Gubernur. Beliau merupakan aset ASN yang berkinerja terbaik dan memiliki rekam jejak yang jelas," ujar Dr. Hifjir.
Rekam Jejak Gemilang Plt Chaidir
Chaidir dikenal sebagai aparatur pemerintahan yang aktif dan berprestasi. Beberapa pencapaian penting dalam karirnya.
Juara Terbaik Nasional Inovasi:
Saat menjabat di Samsat Lhokseumawe, Chaidir pernah menorehkan penghargaan sebagai juara terbaik nasional dalam bidang inovasi.
Sukses Lobi Logistik:
Ketika menjabat Sekretaris Dinsos Aceh, Chaidir berhasil melobi logistik dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI sebanyak 6 truk logistik untuk kepentingan masyarakat Aceh.
"Prestasi dan kemampuan lobi ini menunjukkan bahwa Dr. Chaidir adalah aset yang harus dijaga dan layak untuk dipromosikan," tambah Dr. Hifjir.
Sekolah Rakyat sebagai Ujung Tombak Pengentasan Kemiskinan
Dr. Hifjir menekankan bahwa fokus utama Plt Dinsos Aceh, Chaidir, harus diarahkan pada percepatan pendirian Sekolah Rakyat di Aceh guna memitigasi tingginya angka kemiskinan.
"Investasi pada Sekolah Rakyat dinilai menjadi kunci dan ujung tombak pemerintah dalam pengentasan kemiskinan di Aceh. Dinsos Aceh harus mempercepat pendirian Sekolah Rakyat di setiap perwakilan kabupaten/kota di Aceh," tegasnya.
Kondisi Kemiskinan Aceh dan Peran Strategis Sekolah Rakyat
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, persentase penduduk miskin di Aceh pada Maret 2025 tercatat sebesar 12,33 persen, menurun dari 12,64 persen pada September 2024. Meskipun terjadi penurunan, angka kemiskinan di Aceh masih menjadi tantangan serius, terutama di daerah perdesaan yang memiliki Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) yang lebih tinggi dibandingkan perkotaan (data BPS Maret 2024).
Sekolah Rakyat memiliki peran strategis dalam memutus rantai kemiskinan antargenerasi. Konsep Sekolah Rakyat, yang umumnya dirancang sebagai boarding school dengan pendidikan gratis, fokus pada keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Pemutus Rantai Kemiskinan: Sekolah Rakyat membantu anak-anak dari keluarga miskin yang kesulitan mengakses pendidikan formal karena keterbatasan biaya non-akademik (transportasi, seragam, uang jajan) dan masalah sosial-ekonomi.
Pendidikan Holistik: Sekolah ini menyediakan fasilitas lengkap, asrama, makan bergizi, layanan kesehatan, dan pendampingan keluarga, yang secara fundamental mengatasi hambatan yang dialami siswa dari keluarga miskin.
Menciptakan Generasi Mandiri: Dengan kurikulum yang fleksibel dan penekanan pada keterampilan, Sekolah Rakyat bertujuan mencetak generasi muda yang mampu berkontribusi, sehingga memutus lingkaran kemiskinan yang diturunkan dari orang tua ke anak.
"Dengan fokus pada pendirian Sekolah Rakyat, kami yakin Dinsos Aceh di bawah kepemimpinan Chaidir akan mampu memberikan kontribusi nyata dan signifikan dalam upaya pengentasan kemiskinan di Aceh," tutup Dr. Hifjir.
Laporan : Muhammad Fawazul Alwi

