Lombok Timur, NTB - Sebuah video yang memperlihatkan prosesi pemakaman yang memilukan di Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, viral di media sosial beberapa hari lalu. Dalam video tersebut, terlihat warga mengangkut keranda jenazah menggunakan sampan kecil untuk menyeberangi muara menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU). Kondisi ini memicu keprihatinan dan empati dari berbagai pihak.
Prosesi pemakaman yang seharusnya diiringi doa dan langkah tenang, justru diwarnai dengan riak air dan bunyi dayung yang mengiringi jenazah. Hal ini disebabkan tidak adanya akses jalan yang memadai menuju TPU, sehingga warga terpaksa menggunakan jalur air sebagai satu-satunya cara untuk mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.
Kepala Desa Seriwe, Hudayana, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa jenazah yang diangkut dalam video adalah warganya bernama Fajar (45), warga Dusun Seriwe Penyonggok yang meninggal dunia baru-baru ini. "Prosesi pengangkutan jenazah menggunakan sampan ini sudah lazim dilakukan setiap pemakaman, karena penyeberangan melalui muara adalah jalur tercepat, hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk sampai ke TPU," ujarnya saat dikonfirmasi awak media,Kamis (6/11/2025).
Hudayana menambahkan, kondisi ini sudah berlangsung lama. Pemerintah Desa Seriwe sebenarnya telah berupaya untuk membangun akses jalan, termasuk dengan membangun jembatan penghubung pada tahun 2022 melalui APBDes Perubahan dengan anggaran sebesar Rp 212 juta. Namun, jembatan yang hanya terbuat dari bambu tersebut roboh diterpa bencana angin puting beliung pada tahun 2024.
"Akses jalan dari dusun Penyonggok menuju dusun Seriwe merupakan kebutuhan yang krusial dan akses vital bagi warga kami. Terutama anak-anak sekolah, jika air pasang mereka harus menunggu air surut untuk menyeberang," ungkap Hudayana dengan nada prihatin.
Pemerintah Desa Seriwe telah mengajukan permohonan kepada Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, untuk segera dibangunkan akses jalan yang memadai. Hudayana berharap Pemerintah Daerah Lombok Timur dapat merealisasikan pembangunan jembatan permanen yang dapat menghubungkan Dusun Penyonggok dan Seriwe Induk.
"Membangun jembatan permanen membutuhkan biaya yang besar, tidak mungkin dianggarkan lagi melalui APBDes. Kami sangat berharap Pemda Lombok Timur dapat merealisasikan apa yang menjadi harapan masyarakat desa Seriwe," pungkasnya.
Masyarakat Seriwe berharap jembatan penghubung segera terwujud, bukan hanya sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat. Pembangunan jembatan ini diharapkan dapat menghapus pemandangan memilukan prosesi pemakaman yang harus dilakukan dengan menyeberangi muara menggunakan sampan.
Laporan : Bagoes
