Aliansi Masyarakat Peduli Bencana Aceh–Sumatra Kibarkan Ribuan Bendera Putih, Serukan Bantuan Dunia untuk Bencana yang sedang melanda

Barsela24news.com

Aceh Selatan — Suasana haru menyelimuti kawasan beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan sejak empat hari yang lalu, ketika ratusan bendera putih berkibar serentak di berbagai titik. Aksi ini digagas oleh Aliansi Masyarakat Peduli Bencana Aceh–Sumatra ( AMPEBAS) Aceh Selatan sebagai simbol permohonan bantuan kepada dunia atas bencana banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra, khususnya Aceh . 

Ratusan warga dari berbagai kalangan—mulai dari pemuda, relawan, tokoh masyarakat hingga para ibu rumah tangga turun ke jalan membawa bendera putih yang dipasang di pinggir jalan, jembatan, fasilitas umum hingga sepanjang aliran sungai yang kini dipenuhi lumpur dan sisa banjir.

Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Bencana Aceh_ Sumatra, Aceh Selatan Baharun, SE. alias Tgk, Fama, asal Gampong Ie Muedama, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, kepada media barsela24News.com, mengatakan bahwa pengibaran bendera putih merupakan bentuk pesan moral kepada pemerintah pusat, lembaga internasional, dan dunia global bahwa warga Aceh dan Sumatra sedang berada dalam kondisi darurat kemanusiaan.

“Bendera putih ini bukan tanda menyerah, tetapi tanda bahwa kami butuh pertolongan segera. Banyak masyarakat kehilangan rumah, kehilangan mata pencaharian, dan di beberapa titik akses masih terputus,” ujar Baharun dalam pesan Whatsapp-nya . 

Banjir besar yang melanda Aceh dalam beberapa hari terakhir menyebabkan ribuan warga mengungsi. Sejumlah kecamatan masih terisolasi akibat jembatan yang putus dan akses jalan yang tertimbun material banjir. Aksi simbolik ini juga dilakukan untuk menarik perhatian lembaga-lembaga kemanusiaan internasional agar ikut memberikan dukungan logistik, kesehatan, dan pemulihan pasca-bencana.

Koordinator lapangan aksi, Baharun, menjelaskan bahwa bendera putih dipilih karena menjadi simbol universal pertolongan dan harapan.

Kami ingin dunia melihat bahwa Aceh dan Sumatra sedang berjuang. Banyak anak-anak, orang tua, dan keluarga yang sangat membutuhkan bantuan. Kami berharap pesan ini sampai ke telinga semua pihak yang peduli,” ungkapnya.

Selain pengibaran bendera, aliansi juga menggelar doa bersama serta membagikan selebaran yang berisi data kerusakan dan jumlah warga terdampak. Masyarakat berharap aksi ini dapat mempercepat respon bantuan, baik dari pemerintah pusat maupun komunitas internasional.

Hingga berita ini diturunkan, relawan masih terus bekerja untuk mengibarkan lebih banyak bendera putih lagi, rencana kami akan memasang diseluruh wilayah Aceh Selatan,dan kami juga membuka kesempatan bagi seluruh masyarakat Aceh Selatan siapa saja yangau ikut berpartisipasi dalam aksi pengibaran bendera putih ini . Aksi kemanusiaan ini diperkirakan akan berlangsung hingga situasi penanganan banjir membaik.

Tgk. FAMA, sangat bangga kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang bergerak cepat tidak pernah mengenal lelah,siang malam selalu turun ke lokasi untuk memastikan rakyat nya tidak kelaparan,walapun sebagai Gubernur dia sudah menegaskan bahwa pemerintah Aceh bergerak cepat dalam merespons bencana yang melanda sejumlah daerah di provinsi tersebut dalam beberapa hari terakhir. Ia memerintahkan seluruh jajaran terkait, termasuk BPBA, dinas sosial, serta aparat kabupaten/kota, untuk memastikan penanganan darurat berjalan tanpa hambatan.

Kita tahu semua kalau Muzakir Manaf menyampaikan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama. Tim gabungan telah dikerahkan untuk evakuasi, pendataan korban, dan pembagian bantuan logistik di wilayah yang terdampak paling parah. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor agar kebutuhan warga terpenuhi secara cepat dan tepat.

Jadi kita sebagai masyarakat Aceh Selatan sudah sepatunya mendukung penuh langkah yang diambil oleh Gubernur kita Muzakir Manaf, melalui pengibaran ribuan bendera putih sebagai simbol meminta Pertolongan kepada Pemerintah Pusat dan seluruh Dunia, bahwa Aceh-Sumatra sedang tidak baik baik saja tutup, Baharun.

Laporan: Hartini