Presiden Prabowo: Produksi Beras dan Jagung Nasional Tertinggi Sepanjang Sejarah, Bukti Kerja Nyata Pemerintah

Barsela24news.com

Presiden memberikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 5 Mei 2025.


Jakarta,- Presiden Prabowo Subianto menegaskan capaian besar pemerintah dalam sektor pertanian, khususnya produksi beras dan jagung yang menunjukkan peningkatan signifikan pada tahun ini. Hal itu disampaikan saat memberikan pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 5 Mei 2025.

“Salah satu prestasi kita yang dirasakan yang riil dan tidak bisa dibuat-buat adalah bahwa produksi beras dan jagung kita. Saya dapat laporan sekarang, sangat berhasil. Bahkan dibandingkan dengan tahun-tahun terdahulu,” ujar Presiden.

Kepala Negara mengungkapkan, Sumatra Selatan yang biasanya memproduksi sekitar 3 juta ton beras per tahun, tahun ini diperkirakan akan mencapai 4 juta ton. Peningkatan 25 persen ini, menurutnya, merupakan prestasi luar biasa yang tidak hanya membanggakan secara nasional, tetapi juga mencerminkan keberhasilan Indonesia dalam mengelola krisis pangan global.

“Artinya apa? Peningkatan 25 persen. Saya kira di seluruh dunia ini salah satu prestasi,” kata Presiden menegaskan.

Presiden juga menyampaikan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah, cadangan beras yang dimiliki pemerintah berada dalam posisi tertinggi. Ini menjadi indikator kuat bahwa strategi penguatan ketahanan pangan berjalan efektif.

“Jumlah tonase beras yang sekarang berada di tangan pemerintah, saya dapat laporan, adalah tertinggi sepanjang sejarah NKRI,” ucapnya.

Presiden menekankan bahwa capaian ini bukan hasil kebetulan, melainkan buah dari perencanaan matang dan kerja keras seluruh jajaran pemerintah. Ia juga mengapresiasi koordinasi yang kuat dalam menyikapi ancaman El Nino dan La Nina yang berdampak pada pertanian.

“Pertanian itu yang saya katakan tadi. Azimut kompas, salah dia, salah kecil, akibatnya buruk. Kita tidak memperhatikan cuaca, El Nino, kekeringan, La Nina, kita tidak memperhatikan, krisis pangan,” jelas Presiden.

Kepala Negara secara khusus menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim pangan nasional yang telah bekerja fokus dan tepat sasaran. Presiden menilai peran mereka penting dalam memastikan Indonesia tetap surplus produksi pangan.

“Saya lihat tim pangan, Menteri Pertanian dan timnya, semua fokus,” tutur Presiden.

Salah satu kunci keberhasilan menghadapi kekeringan, menurut Presiden, adalah pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia. Ia mengatakan Indonesia memiliki banyak sungai yang tidak pernah kering.

“Di Jawa Timur, Kali Brantas, di Jawa Tengah, Bengawan Solo, di Jawa Barat, Citarum, di Jambi, di Riau, di Sumatra Selatan, di Kalimantan,” imbuh Presiden.

Presiden mengatakan kunci utama dari pengairan sungai adalah pengadaan pompa air. Pemerintah mengadakan puluhan ribu pompa air untuk mengalirkan air dari sungai-sungai besar di berbagai daerah.

“Yang besar kuncinya adalah pompa. Waktu itu kita cari uang untuk 80 ribu pompa. Yang harus kita adakan sebelum musim panas,” ungkapnya. (*)