Ratusan Masyarakat Gampong Simpang Tiga Datangi Graser Blok B, Milik PT. PSU

Barsela24news.com


Aceh Selatan - Ratusan Masyarakat Gampong Simpang Tiga Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan, terdiri dari perempuan dan laki-laki ramai-ramai mendatangi Graser blok B, milik PT. PSU Kamis 01/05/2025.

Menurut Ketua Pemuda Linnasihi, dalam keterangan tertulisnya kepada media barsela24News.com, kedatangan ratusan masyarakat tersebut bukan tanpa alasan, karna pemutusan perjanjian sepihak pada tanggal 19 Maret 2025, oleh PT. PSU, maka pihak masyarakat Simpang Tiga membalas surat tersebut dengan membatalkan semua perjanjian pada tgl 20 April 2025 dengan salah satu point tuntutan bahwa graser dipindahkan dari wilayah adat Gampong Simpang Tiga.

"Atas surat tersebut pihak perusahaan tidak merespon sama sekali, bahkan tidak pernah menemui pihak masyarakat Gampong Simpang Tiga untuk penyelesaian perselisihan tersebut," ucap Ketua Pemuda.

Masih dalam keterangan ketua Pemuda, dalam hal ini pihak pemerintah Gampong dan cerdik pandai meminta PANSUS DPRK Aceh Selatan Komisi III yg diketua oleh Idrus TM dan di hadiri Asisten II Pemkab Aceh Selatan Willi Cahyadi Darwin. S. Sos pada tanggal 24 April 2025, masyarakat meminta kepada Asisten II sebelum perselisihan ini selesai dimediasi maka masyarakat memintak agar kegiatan graser Blok B jangan di aktifkan dulu.

"Belum pun ada proses mediasi dilakukan, antara kedua belah pihak,justru pihak perusahaan sudah melakukan penggilingan sejak tgl 28 April 2025. Hingga membuat masyarakat geram dan mendatangi kelokasi graser blok B," pungkasnya.

Lanjutnya, Dilokasi Grase tersebut ternyata masyarakat juga menemukan material yang diduga material yg mengandung emas yg di rendam dalam drum, jadi kami atas nama masyarakat Simpang Tiga Kluet Tengah, meminta kepada Pemerintah Aceh Selatan beserta Anggota DPRK untuk secepatnya menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Kluet Tengah ini.

"Sebagai masyarakat tentu nya kami meng ingin kan masalah ini cepat selesai, sebelum terjadi hal hal yang tidak di inginkan," tutup Linnasihi.

Sampai berita ini ditayangkan kami belum berhasil mengkonfirmasi pihak PT. PSU, pesan whatsapp tidak di balas, telpon tidak di angkat.

Laporan : Hartini