Jakarta - Pramono Anung si paling jago ambil keputusan saat situasi genting. Tipikal penyelenggara kekuasaan yg berhitung dengan matang dan terukur. Mari kita cek seberapa jago Bang Pram dalam situasi ini.
1. Dia hadir melayat ke rumah duka Almarhum Affan, pengemudi ojol yg mati karena terlindas kendaraan taktis brimob. Alih alih bikin konten dijaman serba digital ini, Bang Pram hadir dgn membawa semangat mengayomi, mendukung, dan merangkul keluarga korban, dia hadir sebagai gubernur yg menemui rakyatnya.
2. Bang Pram kasih gratis transportasi umum yg dikelola pemda selama masa dan seminggu ke depan. Ini bukan soal ambil moment kasih gratisan buat rakyat yg pake transum, tapi Bang Pram berhasil menjaga kekuatan sipil dalam bentuk pemanfaatan pajak rakyat yg harus dikembalikan lagi oleh rakyat dalam bentuk moda transportasi.
3. Dia bikin CFD, public sempat ragu, dan mengkritik apa iya nanti warga yg beraktivitas di arena CFD tidak terprovokasi jika ada kekacauan susulan seperti dua hari sebelumnya? Bang Pram tegas mengatakan CFD tetap ada, dan kita lupa bahwa perempatan Sarinah Plaza tetap ramai aktivitas warga saat ada teroris 2016 lalu, dgn tagline “Kami Tidak Takut” saat itu, warga tetap keluar ke CFD Sarinah Plaza. Dan Bang Pram tanpa tagline “kami tidak takut”, berhasi membuktikan bahwa Jakarta aman utk warganya, Jakarta beneran baik baik saja.
4. Gubernur Pram, dgn cepat mengambil alih pembenahan fasilitas publik dirusak dan terbakar saat demonstrasi kemarin. Tanpa menunggu bantuan pusat, tanpa promote di sosial media, Gubernur satu ini sekali berhasil membuat keputusan yang jika kita cermat, ini adalah bukti bahwa Bang Pram ingin mengembalikan kekuatan sipil pembayar pajak utk membangun kota Jakarta, membangun kembali titik titik yg hancur karena demonstrasi. Pram mau ngasih tau, klo supermasi sipil masih ada, dan kuat di Jakarta. Elitnya silakan pada ribut, pada berantem, dan akhirnya rakyat yg punya kekuatan.
Di Jogjakarta, kita punya Sultan yg turun langsung menemui demonstran dan mendengar langsung tuntutan mereka, gerakan sipil Jogja tertib di bawah komando Sultan the real Raja Jawa. Di Jakarta, Kita punya Bang Pram yang tanpa banyak babibu pencitraan, langsung bergerak menjaga kekuatan sipil di Ibukota. Di Jabar, ada KDM yg juga ikutan dalam barisan demonstrasi kemarin. Semoga semakin banyak gubernur di Indonesia yg makin paham dengan kekuatan sipil. Bukan yg otoriter dan arogan.
Robi Maulana
Koordinator Program
Perkumpulan Gerak Jakarta