Serap Aspirasi Warga Kuala Baru, Infrastruktur dan Status Lahan Jadi Isu Utama

Barsela24news.com

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dapil 9, Hadi Surya, melaksanakan kegiatan Reses Masa Sidang II Tahun 2025 di Kecamatan Kuala Baru, Kabupaten Aceh Singkil, Senin (2/6/2025).


Barsela24news, Singkil, Aceh - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dapil 9, Hadi Surya, melaksanakan kegiatan Reses Masa Sidang II Tahun 2025 di Kecamatan Kuala Baru, Kabupaten Aceh Singkil, Senin (2/6/2025). Kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat tersebut berlangsung di Cafe Rizki Haikal, sebuah kedai milik Tasnibar, lebih dikenal dengan sapaan Bang Bar, tokoh masyarakat Kuala Baru sekaligus sahabat Hadi Surya di Kecamatan tersebut.

Turut hadir dalam kegiatan ini Camat Kuala Baru, Mansurdin, SE, para keuchik, tokoh masyarakat, nelayan, serta tamu istimewa Amirullah Djamil, senior Hadi Surya semasa kuliah di Jurusan Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK). Kehadiran Amirullah menjadi penguat simbolis bahwa perjuangan lintas generasi terus berlanjut dalam memperjuangkan pembangunan daerah terpencil seperti Kuala Baru.

Dalam forum diskusi terbuka tersebut, masyarakat menyampaikan sejumlah keluhan dan aspirasi yang sudah lama menjadi perhatian. Salah satu poin utama adalah tuntutan masyarakat agar pembangunan jalan Kuala Baru - Singkil segera direalisasikan. Warga Gampong Kayu Menang bahkan bersedia menyerahkan tanah tanpa menuntut ganti rugi, sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan jalan penghubung yang sangat vital bagi mobilitas dan perekonomian warga.

Di ruas jalan Trumon - Kuala Baru, terdapat 11 jembatan yang sempat putus, namun baru 6 jembatan yang sudah tertangani. Lima jembatan lainnya masih belum bisa difungsikan, terutama karena lokasinya berada di kawasan hutan lindung, yang membatasi pemanfaatan kayu untuk konstruksi. Masyarakat berharap pembangunan abutment beton bisa dilakukan agar tidak terjadi pelebaran lahan, serta memanfaatkan jembatan bailey untuk 3 titik jembatan besar yang masih rusak.

Dengan lebih dari 90% penduduk Kuala Baru berprofesi sebagai nelayan, masyarakat menghadapi hambatan serius akibat pendangkalan muara. Perahu nelayan kerap kandas saat surut, bahkan telah terjadi insiden yang menelan korban jiwa. Warga mendesak pemerintah membangun dan memperdalam muara menjadi pelabuhan nelayan yang layak dan aman.

Usulan pembangunan dermaga penyeberangan dari Kuala Baru ke Pulau Banyak juga disampaikan. Menurut warga, waktu tempuh dari Kuala Baru ke Pulau Banyak hanya dua jam, jauh lebih efisien dibandingkan jalur dari Singkil yang mencapai empat jam lebih. Jika dermaga dibangun, Kuala Baru berpotensi menjadi simpul ekonomi baru yang menghubungkan Aceh Singkil, Aceh Selatan, dan Pulau Banyak.

Isu status lahan yang tumpang tindih dengan kawasan hutan lindung juga menjadi keluhan utama. Banyak warga memiliki sertifikat tanah yang kemudian pada tahun 2015 dinyatakan masuk dalam kawasan hutan lindung. Pada tahun 2024 sempat ada pembahasan tentang kemungkinan pelepasan, namun belum ada kejelasan. Warga berharap lahan tersebut dapat dikembalikan untuk kegiatan perkebunan dan perikanan sebagai sumber penghidupan.

Warga nelayan juga mengusulkan pembangunan pabrik es, karena keterbatasan pasokan es menjadi kendala besar saat hasil tangkapan tinggi. Selain itu, masyarakat berharap penyelesaian pembangunan abutment jembatan penyeberangan kedua sisi jembatan Desa Kuala Baru Sungai agar segera direalisasikan dengan memanfaatkan dana Rp550 juta dari DOKA agar jembatan tersebut segera berfungsi optimal penghubung ke Puskesmas dan Kantor Camat Kuala Baru.

Dalam sambutannya, Hadi Surya menyampaikan apresiasi atas keterbukaan masyarakat dan sambutan hangat dari para tokoh lokal. Ia menegaskan bahwa seluruh aspirasi akan diperjuangkan melalui jalur kelembagaan di DPRA, terutama melalui Komisi III mitra kerja Bappeda Provinsi Aceh.

"Semua masukan ini sangat penting dan realistis. Insya Allah, saya akan kawal dan dorong agar bisa masuk dalam perencanaan pembangunan Pemerintah Aceh, baik melalui APBA maupun jalur lain yang memungkinkan,” ujar politisi Partai Gerindra yang kini menjabat sebagai Sekretaris Komisi III DPRA itu.

Sementara itu, Amirullah Djamil, yang turut hadir sebagai senior Hadi Surya semasa kuliah di USK, menyatakan kebanggaannya melihat kiprah dan komitmen Hadi dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat dari daerah-daerah pinggiran dan menyatakan bahwa dirinya akan terus menjadi penghubung antara warga dan wakil rakyat di tingkat provinsi.
"Sebagai orang yang pernah belajar di kampus yang sama, saya tahu Hadi punya semangat kuat untuk membela masyarakat. Saya datang ke sini bukan hanya sebagai undangan, tapi sebagai bentuk dukungan moral, atas kedatangan dewan yang harus menggunakan rakit" ujar Amirullah.

Camat Kuala Baru, Mansurdin SE juga menyambut baik kegiatan reses ini dan berharap agar berbagai aspirasi masyarakat Kuala Baru bisa segera ditindaklanjuti oleh pemerintah provinsi.

Laporan: Hartini