MATARAM, NTB - Teman Generasi Toleransi (TEGAR) Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan komitmen untuk mendukung kesuksesan event balap dunia MotoGP 2025 di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah.
Kelompok masyarakat lintas suku, agama dan budaya yang ada diseluruh kabupaten/kota di NTB ini menyerukan pentingnya menjaga keharmonisan dan toleransi sebagai modal utama dalam menyambut para tamu internasional dan menyukseskan acara akbar tersebut.
Ketua TEGAR NTB, I Wayan Santiasa menyatakan bahwa MotoGP bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga merupakan etalase bagi Indonesia, khususnya NTB di mata dunia. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk bersama-sama menjadi tuan rumah yang baik.
"Ini adalah panggung bagi kita semua untuk menunjukkan bahwa NTB adalah daerah yang aman, ramah, dan sangat menjunjung tinggi toleransi," ujarnya, Kamis (25/9).
Saat ini, TEGAR berupaya menyebar pesan-pesan damai dan ajakan menjaga kamtibmas. Mendorong partisipasi aktif pemuda dalam sektor pariwisata, mulai dari UMKM hingga kesukarelaan (volunteerism), demi mengoptimalkan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal. Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, memastikan perbedaan suku, agama, dan pandangan tidak menjadi penghalang kesuksesan acara.
Lebih lanjut, Wayan memandang ajang MotoGP sebagai peluang emas untuk mempromosikan pariwisata dan kekayaan budaya NTB khususnya Lombok. Dengan semangat toleransi, mereka percaya interaksi antara masyarakat lokal dan pengunjung global akan berjalan lancar dan saling menghormati.
"Kehangatan dan senyum masyarakat Lombok adalah aset pariwisata yang tak ternilai. Mari kita gunakan momen ini untuk memperkenalkan Hospitalitas khas NTB kepada dunia, dengan menjamin bahwa setiap tamu disambut dengan hati terbuka," tambahnya.
TEGAR NTB berharap dukungan solid dari semua pihak, termasuk pemerintah, penyelenggara, dan masyarakat, akan menjadikan MotoGP Mandalika tahun ini sebagai penyelenggaraan yang paling sukses, kondusif, dan berkesan. Suksesnya event ini akan mengukuhkan posisi Mandalika sebagai destinasi Sport Tourism kelas dunia yang berbasis keberagaman dan toleransi. (RY)