MEULABOH - Kota Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, menyelenggarakan perayaan akbar Hari Ulang Tahun (HUT) ke-437 yang dikemas meriah bersamaan dengan Pekan Kebudayaan Aceh Barat (PKAB). Kegiatan yang berlangsung sejak 10 hingga 15 Oktober 2025 ini mengusung tema "Acèh Barat Meusigak, Saho Tajak Tapuga Nanggroë" dan dipusatkan di seputaran Jalan Merdeka dan Lapangan Teuku Umar.
Rangkaian perayaan ini dirancang tidak hanya sebagai momen syukur dan mengenang sejarah, tetapi juga sebagai sarana strategis untuk mempromosikan identitas budaya, destinasi wisata, serta menggairahkan kembali sektor ekonomi daerah.
Pembukaan Spektakuler dengan Tarian Kolosal
Puncak acara seremonial direncanakan pada malam pembukaan yaitu pada Malam Minggu, 11 Oktober dan akan dihadiri Gubernur Aceh, beberapa Menteri, seluruh bupati/walikota se-Aceh, Forkopimda Aceh Barat, dan seluruh masyarakat Aceh Barat dan sekitarnya. Malam pembukaan ini dimeriahkan dengan pementasan seni kolosal bertajuk "Aceh Barat Lon Sayang". Pertunjukan megah ini melibatkan ratusan penari dari berbagai elemen masyarakat, mahasiswa, dan pelajar Aceh Barat. Tarian ini akan mengisahkan sejarah Kota Meulaboh yang dulunya dikenal sebagai negeri Pasi Karam, menyoroti masa keemasan daerah sebagai pusat perdagangan rempah-rempah, hingga menyuarakan semangat kebangkitan dan ajakan untuk melanjutkan pembangunan negeri.
Selain pertunjukan kolosal, PKAB akan menampilkan berbagai persembahan seni dan budaya dari talenta lokal, provinsi, hingga nasional, serta Festival Geulayang Tunang (Layang-layang) yang siap menghiasi langit Meulaboh.
Penataan Kota dan Promosi UMKM Jadi Fokus Utama
Menyambut HUT dan PKAB, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat telah mengintensifkan upaya penataan dan keindahan kota. Sebuah tim gabungan dikerahkan untuk menyosialisasikan Surat Edaran Bupati, meminta pemilik toko dan kedai di sepanjang jalan protokol melakukan pengecatan bangunan, penataan kebersihan, dan penanaman tanaman hias. Upaya ini simultan dilakukan dalam rangka mendukung target Aceh Barat meraih penghargaan Adipura.
Aspek ekonomi juga mendapat perhatian serius melalui promosi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pameran kebudayaan dan pembangunan digelar, melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMN/BUMD, perbankan, serta perusahaan nasional/lokal. Kehadiran puluhan, bahkan ratusan, stan UMKM di lokasi acara diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Laporan : Muhammad Fawazul Alwi