Meulaboh, Aceh Barat — Malam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-437 Kota Meulaboh dan pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh Barat (PKAB) 2025, Sabtu (11/10/2025), menjadi panggung pengumuman dua kebijakan fundamental oleh Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP MM. Didampingi Wakil Bupati Said Fadheil, Tarmizi menggunakan momentum bersejarah di Lapangan Teuku Umar untuk menyampaikan kabar baik mengenai perbaikan layanan publik dan penyelesaian masalah air bersih yang telah lama mendera warga.
Dua terobosan besar ini—yaitu inisiatif peluncuran Mal Pelayanan Publik (MPP) dan penandatanganan kerja sama investasi air minum—diposisikan sebagai capaian signifikan di tahun pertama kepemimpinannya.
Revolusi birokrasi menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat. Masyarakat akan segera menikmati kemudahan layanan terpadu yang dijanjikan lebih cepat dan efisien.
"Insyaallah pada hari Kamis tanggal 16 Oktober mendatang, kami juga akan melaunching Mal Pelayanan Publik (MPP)," terang Bupati Tarmizi, memastikan komitmen Pemkab untuk meningkatkan kualitas dan integritas pelayanan.
MPP ini direncanakan mengintegrasikan sekitar 20 layanan publik esensial, mulai dari Samsat, BPJS, Kejaksaan, PT Pos, hingga berbagai layanan dinas terkait, semuanya dalam satu lokasi strategis.
Setelah mengumumkan perbaikan layanan birokrasi, Bupati Tarmizi kemudian menyampaikan kabar gembira mengenai masalah infrastruktur dasar. Keluhan utama masyarakat Meulaboh perihal ketersediaan air bersih yang selama ini menjadi isu kronis dipastikan akan segera teratasi secara permanen.
"Kabar baik, kabar bagus, kami sampaikan di momentum HUT ini. Tadi, jam dua siang kami sudah menandatangani MoU kerja sama dengan investor penyediaan air minum terbesar di Indonesia, PT Moya Indonesia,” ungkap Bupati Tarmizi, menegaskan bahwa kesepakatan ini adalah solusi jangka panjang.
Kerja sama ini menjadi jawaban atas kondisi PDAM yang sempat mandek dan membuat warga terpaksa menggunakan 'air coklat'. Bupati Tarmizi menuturkan, langkah ini adalah respons atas doa dan dukungan yang telah diberikan masyarakat.
Dalam pidatonya, Tarmizi juga memaparkan progres Pemkab Aceh Barat dalam menghadapi tantangan berat seperti kondisi fiskal yang terbatas, angka pengangguran yang tinggi (lebih dari 5.000 jiwa), dan kemiskinan (17,6%).
Berkat konsolidasi internal yang solid dan fokus pada penguatan UMKM—melalui Car Free Day dan Weekend Show bulanan—Pemkab mengklaim telah menorehkan prestasi, termasuk menempatkan pertumbuhan ekonomi Aceh Barat sebagai nomor dua tertinggi di Provinsi Aceh (setelah Aceh Utara) dan menurunkan angka kemiskinan dari 17,6 persen menjadi 15,4 persen dalam setahun.
Menutup sambutannya, Bupati Tarmizi menggarisbawahi prioritas pada layanan dasar fundamental: kesehatan dan pendidikan. “Dua hal ini adalah modal untuk kemajuan Aceh Barat, majunya sebuah daerah tergantung pada pendidikan dan kesehatannya,” tutupnya, seraya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung pembangunan dan menjaga ketertiban serta syariat Islam.
Laporan : Muhammad Fawazul Alwi