Matthew John Hingston, seorang warga Australia, secara resmi mempersunting Syahidatul Amni, S.Kep. Ners, gadis lokal yang dikenal sebagai tenaga kesehatan yang berdedikasi. Acara pernikahan yang di gelar pada, Minggu (21/12/1/2025)
Lombok, NTB – Udara di Desa Kabar, Kecamatan Sakra, Lombok Timur terasa lebih hangat dan penuh kebahagiaan. Di tengah suasana yang khidmat, Matthew John Hingston, seorang warga Australia, secara resmi mempersunting Syahidatul Amni, S.Kep. Ners, gadis lokal yang dikenal sebagai tenaga kesehatan yang berdedikasi. Acara pernikahan yang di gelar pada Minggu (21/12/1/2025) menggabungkan dua budaya berbeda ini menjadi sorotan hangat dan menjadi bukti bahwa cinta sungguh tidak mengenal batas geografis.
Mulai pukul 09.30 WIB, prosesi pernikahan berlangsung dengan aliran yang menyatu dan indah. Matthew, yang datang dari benua Australia, tampak mantap dan penuh rasa hormat saat mengikuti tata cara adat lokal yang kental. Setiap langkah, mulai dari sambutan keluarga, pemberian tanda tangan pernikahan, hingga pengucapan janji suci, dijalankan dengan penuh kehatian dan kebahagiaan.
“Kita senang bisa menyatukan dua budaya dalam satu acara yang berarti ini. Matthew sangat antusias mempelajari adat kita, dan itu membuat semua orang merasa dekat dengannya,” ujar salah satu kerabat keluarga mempelai wanita, yang penuh senyum menyaksikan momen spesial itu.
Suasana menjadi lebih haru ketika kedua mempelai saling menatap mata dan mengucapkan janji untuk selalu bersama, melalui suka dan duka. Keluarga dan kerabat dari kedua belah pihak, baik yang datang dari Australia maupun yang tinggal di Lombok, bergandengan tangan menyaksikan dimulainya babak baru kehidupan pasangan ini.
Syahidatul Amni, yang menyandang gelar Sarjana Keperawatan dan bekerja sebagai perawat, dikenal sebagai sosok yang rajin dan peduli pada sesama. Kariernya di bidang kesehatan menunjukkan dedikasinya untuk membantu orang lain, sementara pertemuannya dengan Matthew menjadi kisah yang menginspirasi tentang bagaimana jarak dan perbedaan latar belakang tidak pernah menjadi penghalang.
“Saya tidak pernah menyangka akan bertemu orang yang tepat di tempat yang tak terduga. Matthew datang dengan hati yang tulus, dan dia selalu menghargai budaya dan keluarga saya,” ungkap Syahidatul Amni, yang tampak cantik dalam busana pengantin adat Lombok.
Sementara itu, Matthew menyampaikan rasa syukurinya atas restu keluarga dan kehangatan sambutan masyarakat lokal. "The long journey from Australia to here was completely worth it. Amni is an amazing woman, and I'm grateful to be able to share my life with her" .(“Perjalanan jauh dari Australia ke sini sepenuhnya layak. Amni adalah wanita yang luar biasa, dan saya bersyukur bisa berbagi hidup dengan dia,”).katanya.
Kisah cinta Matthew dan Syahidatul Amni menambah daftar panjang pernikahan lintas negara di Lombok, yang semakin mempererat hubungan persahabatan antara masyarakat Indonesia dan Australia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat. Kehadiran tamu mancanegara yang datang dengan niat tulus selalu disambut hangat oleh masyarakat lokal, menunjukkan keterbukaan dan keramahan yang menjadi ciri khas Pulau Seribu Masjid.
“Pernikahan ini bukan sekadar penyatuan dua insan, tetapi juga penyatuan dua negara yang berbeda. Kita harap ini bisa menjadi contoh bahwa cinta bisa membawa orang bersama, tanpa memandang asal-usul,” ujar perwakilan kepala desa Kabar yang hadir dalam acara tersebut.
Kini, pasangan beda negara ini bersiap menjalani hari-hari pertama sebagai suami istri. Dengan cinta yang kuat dan dukungan dari keluarga, mereka berharap bisa membangun kehidupan yang bahagia dan penuh makna, memadukan kebaikan dari kedua budaya yang mereka miliki.
Laporan : Bagoes
